Tips Sukses Bisnis Udang Galah dan Meminimalisir Kerugian

Udang galah adalah salah satu komoditas air tawar yang cukup bagus  karena harga jual lebih tinggi dibanding ikan air tawar lainnya. Udang galah juga dapat dipasarkan untuk kebutuhan dalam dan luar negeri, hal ini ditandai dengan permintaan ekspor ke berbagai negara seperti Jepang dan beberapa negara di Eropa.

Udang galah  merupakan jenis udang air tawar, jenis udang ini memiliki potensi yang cukup besar, sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang berlipat. Terbukti dari permintaan udang galah baik dalam negeri maupun dari luar negeri yang semakin meningkat. Dengan kata lain udang galah mempunyai nilai ekonomis tinggi dan berpotensi memperoleh keuntungan jika dikembangkan.

Saat ini kegiatan pembesaran udang galah sudah meluas ke berbagai daerah, meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Budidaya udang galah bisa dilakukan di kolam ataupun tambak darat. Untuk menunjang keberhasilan kegiatan/usaha budidaya maka dibutuhkan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan skala usaha yang dimiliki oleh pembudidaya.

Baca :  Waspada Virus Myo Pada Udang Vannamei, Berikut Cara Pencegahannya

 

Persiapan Budidaya Udang Galah

Beberapa persiapan yang harus dilakukan, diantaranya. Lokasi, bahan dan alat, pengelolaan air, serta pencegahan hama penyakit pada udang gala. Untuk itu Agropedia Indonesia akan memberikan beberapa tips untuk bis pemula dengan keuntungan luar biasa.

Lokasi yang harus disiapkan haruslah kawasan bebas banjir dan bebas dari  pencemaran, jenis tanah liat berpasir, kolam dibuat pada ketinggian 0-700 meter dpl. Seperti budidaya di ikan pada umumnya, peralatan yang umum digunakan antara lain; alat pengangkut benih, serok, ember, seser, timbangan, Ayakan halus dari kain, cangkul.

Baca :  Pemeliharaan Budidaya / Ternak Udang Vannamei

Harus dipastikan pasokan Air tersedia sepanjang tahun, bebas polusi, sirkulasi air harus bagus, bebas pencemaran, bebas polusi. Debit air yang dianjurkan 0,5-1 liter per detik untuk luasan kolam 300-1.000 m2.

Sirkulasi air yang baik memegang peranan penting dalam pelaksanaan pembesaran udang galah. Sebaiknya air dikolam harus mengalir. Untuk kolam pemeliharaan dengan media yang tidak mengalir kualitas air cenderung menurun setelah satu bulan masa pemeliharaan. Untuk mengatasinya dapat dilakukan penggantian air sebanyak 30-50% dengan air yang baru. Dengan pH 6,5-8,5. Oksigen°Suhu optimum yang diperlukan adalah 28-30 terlarut minimal adalah 4 ppm, diperlukan juga Ca minimal 52 ppm dan salinitas 0-5 ppt.

 

Pemeriksaan adanya Hama dan Penyakit Pada Udang Galah

Adanya hama dan penyakit ditentukan dengan pemeriksaan yang dilakukan secara visual terhadap organisme pengganggu baik yang bersifat predator maupun kompetitor.

Baca :  Cara Atasi Kematian Dini Usaha Budidaya Udang Vannamei

Hama yang sering mengganggu dikolam pemeliharaan adalah ikan-ikan liar yang masuk tanpa sengaja seperti ikan gabus, lele dan lain-lain. Untuk mencegah masuknya hama pemangsa tersebut perlu dibuat saringan pada pintu pemasukan dan pengeluaran air kolam berupa hapa yang terbuat dari jaring dengan mesh size 0,2 mm.

Udang galah dapat dipanen setelah 4 bulan, 6 bulan, atau bahkan lebih, sesuai dengan ukuran udang yang dibutuhkan oleh konsumen. Biasanya udang galah dapat mulai dijual setelah mencapai ukuran 20 – 25 gram/ekor, tetapi semakin besar ukuran udang harganya juga semakin mahal.

Demikian informasi yang disajikan oleh redaksi Agropedia Indonesia, kami yakin anda pasti sukses dalam mengawali bisnis Udang galah. [] Al