Selama pemeliharaan, dilakukan monitoring kualitas air meliputi : suhu, salinitas, transparasi, pH dan kedalaman air dan oksigen setiap hari. Selain itu, juga dilakukan langkah-langkah berikut:
1. Pemberian pemupukan urea dan TPS susulan setiap 1 minggu sebanyak 5-10% dari pupuk awal. ( urea ukuran 150 kg / hektar) dan hasil proses fermentasi dari probiotik yang telah diberikan seminggu cukup sekali, yaitu berguna untuk menjaga kestabilan plangton di dalam air kolam / tambak.
2. Pengapuran lanjutan dengan dolomit yang bagus, yaitu diterapkan jika pH mengalami fluktuasi. Pakan ditabur di hari ke-70 sebab dukungan pakan yang alami (hewan plangton) sudah mulai berkurang sehingga perkembangan bobot udang mulai melambat. Dosis pakan yang diberikan adalah 5-3% dari biomassa udang dengan dosis pemberian 3 kali perharinya, yaitu 30% pada jam 7.00 dan 16.00 ditambah 40% di jam 22.00.
3. Pergantian air perlu dilakukan ketika udang telah berumur >60 hari dengan volume pergantian air 10% dari volume total, kemudian pada bulan berikutnya hingga panen, volume pergantian air kolam perlu ditingkatkan sampai 15-20% pada setiap periode pasang. Sebelum umur pemeliharaan udang ini 60 hari, maka hanya diperlukan penambahan air sebanyak yang hilang akibat penguapan atau rembesan.
Kualitas air yang layak untuk pembesaran udang vannamei yaitu salinitas optimal 10-25 ppt (toleransi 50 ppt), suhu 28-31°C, oksigen >4ppm, amoniak <0,1ppm, pH 7,5-8,2 dan H²S <0,003ppm
Baca juga:
Cara Budidaya Udang Galah Intensif Cepat Panen di Kolam
Cara Atasi Kematian Dini Usaha Budidaya Udang Vannamei
Persiapan Panen Udang Vannamei
Panen ini juga harus mempertimbangkan dahulu aspek harga, pertumbuhan dan kesehatan udang. Panen dilakukan setelah umur pemeliharaan 100-110 hari. Perlakukan sebelum panen adalah pemberian kapur dolomit sebanyak 80 kg/ha (tinggi air tambak 1m), dan mempertahankan ketinggian air (tidak ada pergantian air) selama 2-4 hari yang bertujuan agar udang tidak mengalami molting (ganti kulit) pada saat panen.
Selain itu siapkan peralatan panen berupa keranjang panen, jaring yang dipasang di puntu air, jala lempar, stiroform, ember, baskom, dan lampu penerangan, kemudia menurunkan volume air secara gravitasi/ sedikit demi sedikit dan di bantu dengan pengeringan dengan pompa.
Bersamaan dengan aktifitas tersebut juga dilakukan penangkapan udang dengan jala. Sebagusnya panen dilakukan di malam hari yang tujuannya untuk mengurangi resiko kerusakan mutu udang, dikarenakan udang hasil panen sangat peka dengan sinar matahari.
Udang hasil tangkapan malam juga perlu di cuci lalu direndam dengan es batu, kemudian dibawa ke cold storage. Dengan pola tradisional plus produksi udang vannamei 835-1050 kg / ha / musim tanam dengan sintasan 60-96%, ukuran panen antara 55-65 ekor/kg. (jurnal kementrian kelautan).