Budidaya Udang Vanname dengan sistim tradisional tingkat kematiannya cukup tinggi, dimana tingkat kematian terjadi pada umur 35 – 40 hari dari waktu penebarannya.
Untuk itu mengatasinya Kematian Udang Vannamei harus memperhatikan:
- Pengolahan tanah dalam hal ini harus diukur redoks tanah kalau dibawah 0 (minus) maka perlu dilakukan pengolahan tanah, lumpur lumpur diangkat keatas pematang, pengeringan tanah sekitar 7 hari dan pengapuran tanah dan diukur redoks tanah lagi.
- Pemasukan air tambak, dengan menggunakan manajemen air diantara ketinggian air usahakan minimal 75 cm.
- Adakanstrerilisasi air dengan kaporit 70 ppm biarkan selama 7 hari masa resedu.
- Tumbuhkan planton dengan pemberian fermentasi, jika kwalitas air sudah bagus.
- Tebarkanbenur yang baik yang mempunyai sertifikat bebas virus dan F1.
- Saat tebar biarkan benur dalam kantong plastik diapungkan sehingga ada penyesuaian suhu dan dibuka diharapkan benur keluar sendiri dari kantong plastiknya.
- Adakan monitoring petumbuhan udang setiap minggu, dimana sampel udang ditimbang
- Pemberian pakan berdasarkan berat udang
- Untuk menjaga kwalitas air selama pemeliharaan diperlukan konsistensi pemberian Probiotik dan fermentasi.
- Setelah ukuran udang sizenya sudah bisa yang diharapkan misalnya 100 ekor/Kg atau 80 ekor /Kg maka sudah siap dipanen, dengan menggunakan pasca panen yang baik.
Demikian Cara Singkat Atasi Kematian Dini Usaha Budidaya Udang Vannamei