Budidaya Ternak Lele Siap Target Panen, Cobalah Kolam Lele Sistem Bioflok

Budidaya Lele Bioflok, Kolam Lele Bioflok, Biloflok Lele, Bioflok adalah

Budidaya ternak lele Sistem Bioflok adalah cara ternak lele dengan media kolam buatan menggunakan bahan terpal dan rangka bambu atau besi dan kualitas air ditingkatkan menggunakan mesin airator yang memasok sirkulasi oksigen dalam kolam. Jadi sistem Bioflok tidak memerlukan lahan yang luas untuk ternak lele.

Sistem ini  sangat didukung oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan untuk meningkatkan produksi atau panen lele dengan cepat, karena dapat menghasilkan lele hingga 10 kali lipat panen dari budidaya cara biasa.

 

Penerapan Ternak Lele dengan Sistem Bioflok

Sistem bioflok adalah metode budidaya ikan, termasuk ikan lele, yang mengandalkan pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri dalam air untuk mengubah limbah organik menjadi partikel yang lebih besar, yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai pakan alami bagi ikan. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam budidaya ikan lele menggunakan sistem bioflok:

  1. Persiapan Kolam:
    • Pilih ukuran kolam yang sesuai dengan jumlah ikan yang ingin Anda budidayakan.
    • Pasang sistem aerasi yang baik untuk menjaga tingkat oksigen dalam air.
  2. Pemilihan Bibit:
    • Pilih bibit ikan lele yang sehat dan aktif. Pastikan ikan berasal dari sumber yang terpercaya.
  3. Pengisian Air:
    • Isi kolam dengan air bersih dan aman. Sebaiknya, air tidak mengandung klorin atau zat kimia berbahaya lainnya.
  4. Pemberian Pakan Awal:
    • Pemberian pakan awal bertujuan untuk memberikan substrat organik yang diperlukan bagi mikroorganisme pembentuk bioflok.
    • Pakan awal bisa berupa dedak, bungkil kedelai, atau bahan organik lainnya.
  5. Pembentukan Bioflok:
    • Diamkan kolam selama beberapa hari agar mikroorganisme berkembang dan membentuk bioflok.
    • Kualitas air akan mulai membaik karena partikel organik terperangkap dalam bioflok.
  6. Pemberian Pakan Mikroorganisme:
    • Setelah pembentukan bioflok, pakan mikroorganisme alami seperti ragi atau molase dapat ditambahkan ke kolam untuk mempercepat pertumbuhan mikroorganisme.
  7. Pemeliharaan Harian:
    • Pantau kualitas air secara teratur, termasuk suhu, pH, tingkat oksigen, dan amonia.
    • Jika kualitas air memburuk, lakukan perawatan seperti penggantian sebagian air atau penambahan bahan kimia yang aman.
  8. Pemberian Pakan Ikan:
    • Bioflok yang terbentuk dapat dijadikan sebagai pakan alami bagi ikan lele.
    • Jika perlu, tambahkan pakan tambahan yang mengandung nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan ikan.
  9. Pengendalian Populasi:
    • Pastikan jumlah ikan dalam kolam tidak melebihi kapasitasnya. Overpopulasi dapat mengganggu kualitas air dan kesehatan ikan.
  10. Pemanenan:
    • Ikan lele dapat dipanen ketika telah mencapai ukuran yang diinginkan.
    • Sebagian air kolam bisa disaring untuk memisahkan ikan dari bioflok sebelum proses pemanenan.
  11. Pasca-Pemanenan:
    • Bersihkan kolam dan persiapkan untuk siklus budidaya berikutnya.
    • Evaluasi hasil budidaya dan identifikasi area yang dapat ditingkatkan.
Baca :  Budidaya Pembesaran Ikan Lele Pola Pembiayaan Usaha Kecil Syariah

Sistem bioflok dapat membantu mengurangi biaya pakan dan mengurangi dampak lingkungan dari limbah ikan. Namun, perlu diingat bahwa sistem ini juga membutuhkan pemahaman yang baik tentang manajemen kualitas air dan mikrobiologi.

Baca :  Klasifikasi Morfologi dan Biologis Ikan Lele Dumbo

 

Hitungan Ukuran Kolam Ternak Lele dan Jumlah Bibit

Jika di kolam biasa satu meter kubik bisa dimuati 60 ekor lele, maka di kolam bioflok yang sama bisa berisi 600 lele,” kata Kepala Bidang Pelayanan Teknis Sosial Ekonomi Litbang Kementerian Kelautan dan Perikanan Catur Pramono Adi di sela Bimbingan Teknis Teknologi Adaptif Kelautan dan Perikanan di Subang, Jabar, Senin (23/11).

Budidaya ikan lele sistem bioflok dilakukan dengan cara menumbuhkan mikro organisme yang berguna mengolah limbah budidaya itu sendiri menjadi gumpalan-gumpalan kecil (floc) yang sangat bermanfaat sebagai makanan alami lele.
Terpenting lagi pertumbuhan mikroorganisme dipicu dengan cara memberikan kultur bakteri nonpathogen (probiotik) berupa minyak dari tepung ikan yang difermentasi dan molase (tetes tebu) ke dalam kolam lele.

Baca :  Cara Budidaya Ikan Lele Cepat Panen dalam Kolam Terpal

Dalam beberapa hari, nantinya akan tumbuh benih jentik-jentik mikroorganisme, baru ditebarlah benih ikan lele ukuran sekitar 7-10 cm. Setelah keasaman kolam meningkat, lalu dinetralisir dengan garam dan kapur karena pada sistem ini air yang berkualitas sangat diutamakan. Dalam waktu 45 hari, lele yang sudah berbobot enam-sembilan ekor per kg tersebut siap panen, tambahnya.

 

Produktivitas Ternak Lele Sistem Bioflok

Sistem bioflok yang diperkenalkan oleh Suprapto ini, mampu mendongkrak produktivitas karena dalam kolam yang sempit dan waktu yang relatif singkat dapat diproduksi ikan lele yang berlipat kali lebih banyak, sehingga biaya produksi berkurang dibandingkan dengan budidaya secara konvensional.

Panen ternak lele dengan Sistem Bioflok teruji melimpah, kolam yang kecil saja bisa berisi lele siap konsumsi yang bertumpang tindih seperti cendol. Bila harga lele Rp 18-20 ribu per kg pembudidaya lele hitungannya pasti untung besar./(bid/antara)