Sukses Budidaya Udang Vannamei Pola Intensif dan Pola Tradisional

Udang Vanamei (litopenaeus vannamei) merupakan salah satu jenis udang yang akhir-akhir ini banyak diminati, untuk itu kami akan menyajiakan inforamsi terkait Udang vanamei.

Udang vanamei memiliki karakteristik spesifik seperti dapat beradaptasi terhadap lingkungan suhu rendah, perubahan salinitas (khususnya pada salinitas tinggi), laju pertumbuhan udang yang relatif cepat pada bulan I dan II dan memiliki kelangsungan hidup yang tinggi.

Keunggulan yang dimiliki tersebut, jenis udang ini sangat potensial dan memiliki prospek yang bagus dalam pengembangannya. Banyak yang beranggapan bahwa udang vannamei hanya dapat dibudidayakan secara intensif.

 

Budidaya Udang Vanami Pola Intensif

Pada umumnya budidaya vannamei di tambak menggunakan teknologi intensif sebagai akibat padat tebar yang tinggi, bisa mencapai 100-300 ekor/m2. Dengan padat tebar yang tinggi, maka biaya untuk konstruksi, pakan dan sarana lainnya akan semakin tinggi pula. Oleh karena itu budidaya vannamei ini cenderung hanya bisa dilaksanakan oleh pengusaha atau petambak kelas menengah ke atas. Sedangkan petambak kecil hampir tidak ada yang memproduksi udang vannamei dikarenakan belum adanya teknologi sederhana yang terjangkau kemampuan dan dapat diterapkan oleh petani tambak.

Baca :  Waspada Hama dan Penyakit Udang Galah

 

Berdasarkan hasil kajian menunjukan bahwa udang vannamei juga dapat diproduksi dengan pola tradisional.

Menggunakan pola tradisional petambak dapat menghasilkan ukuran panen udang yang lebih besar sehingga harga per kilo gramnya menjadi lebih mahal. Masa Panen udang vannamei yang diperoleh dari teknologi ini adalah 385 kg atau 550 kg/Ha dalam masa pemeliharaan 60 hari. Analisa usaha sederhana didapatkan keuntungan bersih sekitar Rp 1.800.000,- atau Rp 2.571.428/Ha/MT.

Baca :  Cara Atasi Kematian Dini Usaha Budidaya Udang Vannamei

Karena kepadatan yang rendah dan masa pemeliharaan yang pendek, maka budidaya dengan sistem ini relatif aman terhadap kemunduran kualitas tambak dan lingkungannya dan lebih menjamin kelanggengan berusaha.

 

Siklus Pemeliharaan Hingga Panen

Budidaya udang vannamei dengan siklus pemeliharaan yang pendek ini, (60 hari), sangat potensial diterapkan oleh pembudidaya udang, khususnya kelas menengah ke bawah, karena memiliki beberapa keuntungan atau kelebihan, seperti modal sedikit, dan jaminan keberhasilan lebih tingi.

Baca :  Tips Budidaya Ternak Belut Dengan Media Drum

Budidaya udang vannamei teknologi sederhana dengan masa pemeliharaan yang lebih pendek sebaiknya menjadi salah satu alternatif jawaban bagi pembudidaya, khususnya kelas menengah ke bawah, untuk dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya.

Budidaya sistem ini juga perlu digalakkan di kalangan pembudidaya udang, khususnya di kawasan tambak yang riskan untuk dilakukan budidaya udang dengan teknologi intensif maupun semi intensif.

Diharapkan melalui penggalakkan budidaya udang vannamei sistem ini, masyarakat pembudidaya udang dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan produksi udang nasional.