Pekerjaan sebagai petani identik dengan kemiskinan, karena pendapatan yang diperoleh tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi untuk menyekolahkan putra-putrinya. Kebanyakan petani adalah bapak – bapak yang sudah tua renta dengan membawa cangkul keseharianya di sawah. Namu semua itu terbantahkan, jika kita tau caranya. Untuk itu Agropedia Indonesia akan memberikan informasi kiat sukses bertani Singkong gajah hasil penelitian putra terbaik Indonesia bapak Prof.Ristono.
Singkong gajah adalah jenis singkong atau ubi kayu asal Kalimantan Timur. Ditemukan kembali oleh Prof. Ristono, guru besar Univ. Mulawarman, pada tahun 2006. Beliau lalu mulai mengembangkannya pada tahun 2008. Hasilnya cukup bagus. Produksi rerata ubi segar jenis ini per hektar adalah 120 ton. Satu kali musim tanam adalah selama 10 bulan.
Analisa Bisnis Singkong Gajah
Hitungan bisnis usaha bertanam singkong gajah agar mengetahui keuntungan yang akan di peroleh jika tanam 1 Ha. Dengan jarak tanam 1,3m x 1,3m maka dalam satu hektar akan ada populasi tanam sekitar 6000 pohon, Kalau anda kalikan berat rata – rata singkong gajah per pohon 20 kg x 6000 pohon maka akan keluar angka 120.0000 kg x Harga Singkong Per Kg Rp.1000 = Rp.120.000.000 / Ha .
Untuk Dunia Pertanian Angka yang fantastis bukan ? ketika di tanya berapa kira kira modal tanam per Hektar Dia menjawab, Hanya 10 Juta saja dan itu sudah termasuk sewa lahan namun bibit bisa didapatkan jika tanama sudah bisah di kembangkan. Saat ini harganya Rp.500/stek, panjang 15 cm. Dari penjualan batang singkong gajah ini, petani bisa mendapat tambahan keuntungan Rp. 8.000 batang panjang dipotong jadi 10 stek dikali rp.500 = 40 juta rupiah.
Dengan pertumbuhan yang normal , pohon singkong gajah dapat mencapai tinggi 4 s/d 5 meter. Karena pohonya tinggi dan besar sebelumnya banyak orang mengira kalau singkong gajah ini sama jenis ubi sambung . Singkong gajah bukanlah jenis Ubi sambung . Jadi batangnya bisa di tanam kembali setelah panen.
Singkong Gajah Kaya Kandungan Pati
Singkong Gajah termasuk jenis singkong dengan kadar kandungan pati yang cukup tinggi, sehingga cocok untuk bahan baku tepung tapioka. Singkong gajah juga enak untuk di konsumsi , tidak pahit dan tidak beracun. Beberapa orang yang sudah pernah mengkonsumsinya menyatakan kalau rasa singkong gajah lebih enak dari singkong jenis lain / singkong lokal.