Budidaya Bawang Daun Secara Intensif dan Cepat Panen

BUDIDAYA BAWANG DAUN

Nama Latin:

Allium fistulosum L

 

Nama Inggris: Welsh onion

Famili : LILIACEAE

 

Cultivar

(Lokal Cipanas), Fragrant, Miranda,Freda, Lorie, Linda

 

Pembibitan dengan Persemaian

Benih disemaikan dalam bedengan dengan lebar 100-120 cm dan panjang lahan. Tanah diolah sedalam 30 cm campur pupuk kandang yang telah diayak sebanyak 2 kg/m.

 

Bedengan diberi atap plastik bening setinggi 100- 150 cm di sisi Timur dan 60-80 cm di sisi Barat. Benih ditaburkan di dalam larikan melintang sedalam 1 cm dengan jarak antar larikan 10 cm.

 

Tutup dengan daun pisang/karung goni basah. Setelah berkecambah penutup dibuka. Penyiraman setiap hari. Tanaman dipupuk dengan pupuk daun sebanyak 1/3 – 1/2 dosis anjuran dengan cara semprot (umur 1 bulan). Bibit berumur 2 bulan dengan ketinggian 10-15 cm siap dipindah tanamkan.

 

Pembibitan dari  Anakan 

  • Rumpun yang akan dijadikan bibit berumur 2,5 bulan dan sehat.
  • Rumpun dibongkar bersama akarnya, bersihkan tanah yang menempel dan akar/daun tua.
  • Pisahkan rumpun sehingga didapatkan beberapa rumpun baru yang terdiri atas 1-3 anakan.
  • Buang sebagian daun.
  • Bibit disimpan di tempat lembab dan teduh selama 5-7 hari.

 

Pengolahan Lahan

Pengolahan lahan dilakukan 15-30 hari sebelum tanam.

Pembedengan untuk tanah sawah/ tanah darat (lahan kering):

  1.  Bersihkan areal dari gulma dan batu/kerikil.
  2.  Olah tanah sedalam 30-40 cm hingga gembur.
  3.  Buat parit untuk pemasukan dan pengeluaran air.
  4.  Buat bedengan selebar 80-100 cm, tinggi 30 cm dengan lebar antar bedengan 25-30 cm.
  5. Campur merata dengan tanah, 10-15 ton/ha pupuk kandang dan ratakan permukaan bedengan.
Baca :  Meningkatkan Produktivitas Bawang Daun Perlu Dilakukan Pemilihan Bibit Unggul

 

Pengapuran dilakukan jika tanah ber-pH < 6.5 dengan 1-2 ton/ha kapur dolomit dicampur merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm.

Perkiraan dosis dan waktu aplikasi pemupukan disajikan .

 

Tanah Mineral dengan Tingkat Kandungan P dan K Sedang (Maynard and Hocmuth, 1999)

Umur Urea ZA SP36 KCl Target pH

Kg/ha/musim tanam 6.5

Preplant 47 100 311 56  –

2 MST 93 200  112 –

5 MST 47 100  56 –

MST = Minggu Setelah Tanam

 

Penanaman

Biasanya ditanaman dengan pola tanam tumpang sari. Bibit ditanam di antara tanaman utama yang berumur lebih panjang dari bawang daun. Sebelum kanopi tanaman utama saling menutup, bawang daun harus sudah dipanen. Sistem tumpang sari yang sekarang banyak ditanam adalah dengan tanaman cabe, wortel dan sayuran daun lain.

 

Waktu tanam terbaik awal musim hujan (Oktober) atau awal kemarau (Maret). Lubang tanam dibuat pada jarak 20 x 20 cm sedalam 10 cm.

Sebelum penanaman,  bibit dari persemaian dicabut dengan hati-hati, sebagian akar dan daun dipotong. Sebagian akar dari bibit dari rumpun induk juga dibuang. Rendam dalam larutan fungisida konsentrasi rendah (30-50 prosen dari dosis anjuran) selama 10-15 menit. Tanam bibit dalam lubang dan padatkan tanah di sekitar pangkal bibit pelan-pelan.

 

Pemeliharaan

Penyulaman paling lama 15 hari setelah tanam. Gulma disiangi dua kali, yaitu umur 3-4 minggu dan 6 minggu dengan cangkul/kored. Pembubunan bagian dasar tunas selama 4 minggu sebelum panen.

Baca :  Budidaya Bawang Merah dari Pemupukan Sampai Panen

Potong tangkai bunga dan daun tua untuk merangsang pertumbuhan anakan.

Siram 2 kali sehari.

Tidak boleh becek/terlalu basah.

Penyemprotan pestisida gunakan jika perlu /jikasudah ada tanda-tanda awal munculnya hama dan penyakit.

 

Hama dan Penyakit

Ulat bawang/ulat grayak

Spodoptera exiqua  Hbn.)

Pengendalian: cara bergiliran tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae dan pengendalian kimia dengan Hostathion 40 EC, Orthene 75 SP, Cascade 50 EC atau dengan perangkap ngengat. Ulat tanah  Agrotis ypsilon Hufn.) Pengendalian mekanis: mengumpulkan ulat di malam hari, menjaga kebersihan kebun dan pergiliran tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae

Pengendalian

Kimia: umpan beracun yang dipasang di malam hari berupa campuran 250 gram Dipterex 95 Sl 125, 10 kg dedak dan 0,5 gram gula merah dan dilarutkan dalam 10 liter air; Insektisida berupa Dursban 20 EC atau Hostahion 40 EC. Thrips/kutu loncat/kemeri  Thrips tabbaci Lind.)

Pengendalian: pergiliran tanaman bukan Liliaceae; menanam secara serempak; memasang perangkap serangga berupa kertas/dengan insektisida Mesurol 50 WP.

 

Bercak ungu Alternaria porri

 

Pengendalian: Cara perbaikan tata air tanah, pergiliran tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae dan menggunakan bibit sehat. Fungisida yang digunakan adalah Antracol 70 WP, Dithane M- 45, Orthocide 50 WP atau Difolatan 4F.

(Berk.) Casp) Pengendalian: menggunakan benih/bibit sehat, rotasi tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae dan fungisida Dithane M-45, Antracol 70 WP atau Daconil 75 SP.

Baca :  Harga Alat Semprot Pestisida Manual dan Elektrik Modern Berbagai Merek

 

Busuk leher batang

Bortrytis allii Munn

Gejala: leher batang menjadi lunak, berwarna kelabu, bentuknya menjadi bengkok dan busuk.

Pengendalian: pergiliran tanaman bukan Liliacea, penggunaan benih/bibit sehat, meningkatkan kebersihan kebun dan tanaman dan fungisida Dithane M-45 atau Daconil 75 WP.  Antraknose Gejala: daun bawah rebah, pangkal daun mengecil dan tanaman mati mendadak. Pengendalian: menggunakan bibit/benih sehat, perbaikan tata air, rotasi tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae, mencabut tanaman yang sakit dan fungisida Antracol 70 WP dan Daconil 75 WP.

 

Panen

Umur Panen 2,5 bulan setelah tanam.

Jumlah anakan maksimal (7-10 anakan), beberapa daun menguning.  Seluruh rumpun dibongkar dengan cangkul/kored di sore hari/pagi hari.  Bersihkan akar dari tanah yang berlebihan.

 

Pasca panen

Bawang daun kumpulkan di tempat yang teduh, dicuci bersih dengan air mengalir/disemprot, lalu ditiriskan. Diikat dengan tali rafia di bagian batang dan daunnya.  Berat tiap ikatan 25-50 kg. Daun bawang disortir berdasarkan diameter batang: kecil (1,0-1,4 cm) dan besar (1,5-2 cm)

 

Lalu dicuci dengan air bersih yang mengalir / disemprot dan dikeringanginkan. Ujung daun dipotong sekitar 10 cm. Simpan pada temperatur 0,8-1,4o C sehari semalam untuk menekan penguapan dan kehilangan bobot.

Pengemasan di dalam peti kayu 20 x 28 cm tinggi 34 cm yang diberi ventilasi dan alasnya dilapisi busa.  Atau di dalam keranjang plastik kapasitas 20 kg./ Panduan Budidaya Tanaman Sayuran – Anas D. Susila