Ketela Pohon atau Ubi Kayu yaitu tanaman pangan sumber karbohidrat penting selain padi dan jagung. Budidaya Singkong sangat cocok untuk skala industri, sebab banyak olahan makanan terbuat dari singkong.
Dalam bahasa latin, singkong bernama Manihot utilissima atau sumber bahan makanan pokok pengganti dari pada nasi. Budidaya singkong sudah terkenal dan budidayanya mulai dari dataran rendah, menengah sampai dataran tinggi.
Singkong selain sumber makanan pokok juga sebagai bahan baku makanan ringan, seperti keripik singkong, kue, dan bahan pembuatan tapioka serta berbagai olahan masakan lainnya.
Konon tanaman singkong berasal dari daratan Amerika Selatan, kemudian menyebar hingga ke Brazil, Paraguay dan kini tanaman singkong tersebar belahan dunia. Daun singkong muda banyak dimanfaatkan sebagai bahan sayuran dan makanan ternak.
Terdapat beberapa jenis varietas singkong unggul seperti singkong gajah dan singkong kalimantan atau singkong borneo.
Lingkungan yang Cocok Budidaya Tanaman Singkong
Singkong terkenal sebagai tanaman yang bisa tumbuh dengan kondisi apa saja. Meskipun demikian agar tanaman singkong tumbuh dan berproduksi dengan baik membutuhkan suatu kondisi lingkungan yang cocok.
Syarat tumbuh singkong yang utama adalah cahaya matahari, tanaman ini membutuhkan sinar matahari yang cukup sepanjang hari.
Tanaman singkong menghendaki iklim dengan curah hujan antara 1500 – 2500 mm/tahun, dengan suhu udara minimum 10 derajat celcius dengan kelembaban 60 – 65%.
Baca juga:
Jadi Jutawan, Bertani Singkong
Jenis tanah yang cocok untuk budidaya singkong adalah tanah yang kaya bahan organik, subur, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu porous. pH tanah yang bagus adalah netral, yaitu antara 6,5 hingga 7,5.
Menanam singkong masih bisa pada ketinggian hingga 1500 mdpl dan ketinggian idealnya adalah 10 – 700 mdpl. Ada pertanyaan “Singkong tanamnya yang berpasir bagus atau tidak?”
Pada tanah liat berpasir tanaman singkong bisa tumbuh dengan baik. Akan tetapi tanaman ini kurang baik pada tanah pasir, karena kemampuan pasir dalam menahan air sangat kecil sehingga singkong tidak mampu tumbuh dan berproduksi dengan maksimal.
1. Persiapan Lahan Subur Budidaya Singkong
Tanah untuk budidaya singkong terlebih dahulu dengan menggemburkan dengan cara bajak atau cangkul. Kemudian penaburan kapur pertanian atau dolomit jika pH tanah dibawah 6,5.
Tanaman singkong tidak menyukai tanah yang berair, becek dan tanah yang rawan tergenang air jika musim hujan. Oleh sebab itu perlu membuat bedengan atau guludan dengan lebar, tinggi dan panjang bedengan sesuai dengan kondisi lahan.
Bedengan sebaiknya tidak terlalu tinggi agar mudah melakukan pembubunan nantinya. Jarak antar bedengan 50 – 60 cm. Bila perlu, atau jika lahan budidaya singkong tidak terlalu subur maka perlu menaburkan pupuk kandang sebagai pupuk dasar pada bedengan.
Dosis pupuk kandang sesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah dan ketersediaan pupuk kandang. Setelah itu biarkan lahan selama kurang lebih 10 hari sebelum penanaman.
2. Persiapan Bibit Unggul Budidaya Singkong
Memperbanyak singkong dengan cara stek batang, yaitu dengan memotong-motong batang singkong dengan panjang 20 cm. Bibit yang baik adalah bibit yang berasal dari tanaman yang cukup tua, yaitu tanaman yang sudah berusia 10 atau 12 bulan.
Pilih batang tanaman yang bagus, besar, mata tunas rapat dan terbebas dari penyakit. Bagian batang singkong yang baik untuk bibit adalah bagian tengah, yaitu 30 cm bagian atas pangkal batang dan 30 cm bawah daun terbawah yang masih menempel ketika panen.
Batang stek bisa anda potong datar atau miring sesuai dengan selera. Kelebihan dari pemotongan miring batang stek adalah memiliki penampang yang lebih luas sehingga memungkinkan lebih banyak akar yang tumbuh.
3. Tips Menanam Bibit Singkong
Batang stek atau bibit singkong segera tanam setelah proses potong. Tanam bibit singkong sedalam 1/3 dari panjang batang stek, hati-hati saat menanam bibit, perhatikan mata tunas dan jangan sampai terbalik.
Batang stek atau bibit yang dipotong datar tegak lurus, sedangkan jika sudah potong miring maka menanamnya harus miring pula. Jarak tanam antara 60 – 70 cm (jarak antar tanaman) dan jarak antar baris 90 – 100 cm.
Penanaman bibit singkong sebaiknya anda lakukan pada awal musim hujan, sebab tanaman singkong usia 0 – 5 bulan sangat membutuhkan air dan rentan terhadap cuaca kering.
Cara Perawatan Tanaman Singkong
Setelah proses penanam selesai, tahap berikutnya adalah melakukan pemeliharan dan perawatan.
Pemeliharaan yang perlu anda lakukan meliputi penyulaman, penyiangan, perempelan tunas, pemupukan susulan dan pembubunan.
7 – 10 hari setelah tanam segera cek tanaman singkong apakah ada yang mati atau tidak tumbuh.
Segera lakukan penyulaman jika terdapat bibit yang mati, tidak tumbuh tunas, atau tidak tumbuh dengan baik.
Lakukan penyiangan dan pembersihan terhadap rumput atau gulma liar yang tumbuh sekitar tanaman singkong.
Jika memungkinkan penyiangan sebaiknya anda lakukan secara manual. Akan tetapi jika budidaya singkong dilakukan sekala besar atau luas penyiangan bisa dilakukan dengan penyemprotan herbisida. Gunakan herbisida kontak dengan dosis rendah dan penyemprotan dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengenai batang dan daun tanaman singkong.
Hindari penggunaan herbisida kontak, karena bisa mempengaruhi pertumbuahan, kualitas serta kuantitas umbi.
Agar tanaman singkong berbuah maksimal, lakukan perempelan terhadap tanaman yang memiliki banyak tunas. Sisakan dua tunas saja setiap pohon.
Buang tunas yang pertumbuhannya kurang baik atau kecil, utamakan tunas yang berada pada posisi paling atas.
Perempelan tunas bisa anda lakukan ketika tinggi atau panjang tunas rata-rata sudah mencapai 25 – 30 cm.
Jika tanaman singkong tumbuh kurang subur maka perlu pemupukan susulan. Pemupukan susulan tanaman singkong ketika tanaman berusia 2 atau 3 bulan.
Pupuk yang bagus adalah pupuk yang mengandung unsur N, P dan K dengan dosis yang berimbang. Taburkan pupuk secara hati-hati desekeling tanaman dengan jarak 25-30 cm dari batang tanaman.
Pemupukan susulan bisa anda lakukan sampai dua kali dalam satu musim tanam, tergantung kondisi kesuburan tanaman.
Pembubunan adalah kegiatan menggemburkan tanah sekitar perakaran tanaman singkong.
Pembubunan anda lakukan setelah pemupukan susulan, caranya dengan menaikkan tanah yang berada antara bedengan (parit) untuk menimbun sekeliling tanaman.
Fungsi Pembubunan yaitu menggemburkan tanah supaya tanaman singkong berbuah banyak dan besar. Tips cara menam berikut ini bisa untuk segala jenis singkong, termasuk singkong Thailand .
Cara Panen Tanaman Singkong
Umumnya singkong dapat dipanen pada usia 7 – 9 bulan setelah tanam atau 10 – 13 bulan setelah tanam tergantung juga jenis/varietas yang ditanam, atau juga faktor tanah yang subur dan pupuk.
Memanen singkong bisa dengan cara mencabut batang, dapat juga dicangkul bila tanahnya padat dan susah dicabut.