Pertumbuhan Puyuh Lebih Maksimal dengan Cahaya Monokromatik

Pertumbuhan Puyuh Lebih Maksimal dengan Cahaya Monokromatik. Cahaya adalah salah satu faktor dari luar yang berefek pada percepatan pertumbuhan puyuh. Penelitian tersebut memaksimalkan pertumbuhan puyuh menggunakan cahaya monokromatik sebagai cahaya tambahan artifisial.

 

Efek Pencahayaan Pada Pertumbuhan Puyuh  

Hewan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah puyuh jepang (Coturnix coturnix japonica) sejumlah 240 ekor DOQ betina (Day Old Quail). Perlakuan penambahan cahaya monokromatik diberikan pada puyuh selama 6 minggu, mulai dari umur 4 minggu hingga 10 minggu.

 

Cahaya monokromatik diberikan dari pukul 17.00-07.00 WIB. Puyuh dibagi ke dalam delapan kelompok percobaan, yaitu P01 dan P02 berupa kontrol 15 dan 25 W; P11 dan P12 berupa puyuh yang menerima cahaya monokromatik warna merah 15 dan 25 lux; P21 dan P22 puyuh yang menerima cahaya monokromatik warna hijau 15 dan 25 lux; serta P31 dan P32 puyuh yang menerima cahaya monokromatik warna biru 15 dan 25 lux. Sumber cahaya kontrol berupa bohlam lampu pijar warna kuning dan sumber cahaya untuk perlakuan berupa lampu LED warna merah, hijau, dan biru.

Baca :  Keberhasilan dan Keuntungan Ternak Burung Puyuh Pedaging dan Petelur

 

Hasil Penelitian Menunjukkan Puyuh yang Menerima Cahaya

Hasil penelitian menunjukkan puyuh yang menerima cahaya hijau dan biru memiliki bobot tubuh, bobot muskuli pektoralis, dan panjang tulang tibia yang tinggi (P<0,05), namun konsumsi pakan rendah dan kadar hemoglobin dalam kisaran normal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah cahaya monokromatik hijau dan biru dapat dipergunakan untuk mengotimalkan pertumbuhan puyuh.

 

Puyuh (Coturnix coturnix japonica .) merupakan salah satu sumber diversifikasi produk daging dan telur. Dengan ukuran tubuh yang kecil, puyuh memiliki keunikan, yaitu pertumbuhan yang cepat, dewasa kelamin lebih awal, produksi telur yang relatif tinggi, interval generasi dalam waktu singkat, dan periode inkubasi relatif cepat. Susilorini (2007) menyampaikan, beberapa tahun terakhir puyuh juga dimanfaatkan sebagai hewan coba dalam berbagai penelitian karena tahan terhadap stres, tahan pada berbagai penyakit, dan memiliki daya kesembuhan relatif tinggi.

Baca :  Rahasia Juara Burung Cendet Gacor dan Siap Kontes

 

 

Berbagai Upaya Meningkatkan Produktivitas Puyuh

Berbagai upaya dilaksanakan untuk meningkatkan produktivitas puyuh dalam skala budi daya, seperti penambahan hormon, manipulasi pakan, serta pemberian cahaya tambahan dengan tujuan akhir pertumbuhan optimal sehingga produktivitas menjadi lebih baik.

 

Cahaya merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat memacu pertumbuhan dan mengendalikan berbagai proses biologis dalam tubuh unggas. Walaupun cahaya merupakan faktor eksternal, namun sesuai dengan pernyataan Cao et al. (2008) dan Prayitno et al. (2006) cahaya mutlak diperlukan karena berfungsi sebagai penghangat, penerangan, dan yang paling penting, pada masa produksi, pencahayaan yang baik akan mampu meningkatkan produksi telur hingga 75%. Pemberian cahaya 14-16 jam per hari berperan memelihara fertilitas dan produksi telur, sedangkan untuk produksi daging diperlukan pencahayaan minimal 8 jam per hari.

Observasi Telah Dilakukan Pada Unggas Puyuh dalam Kaitannya Dengan Warna Cahaya

Banyak observasi telah dilakukan pada unggas dalam kaitannya dengan warna cahaya. Pemberian cahaya biru menyebabkan unggas menjadi tenang dan mengurangi respons stres; cahaya merah dapat mengurangi kanibalisme, memacu pertumbuhan bulu sayap, dan memacu masak kelamin; serta pemberian cahaya hijau akan menstimualsi pertumbuhan.

Baca :  Pedoman Pembibitan Burung Puyuh Tepat Guna

Penelitian yang telah dilakukan pada puyuh menggunakan cahaya monokromatik dengan warna dan panjang gelombang yang berbeda dalam periode 12 jam setiap hari dan intensitas cahaya 15 lux dapat meningkatkan pertumbuhan puyuh dan meningkatkan fungsi kekebalan (Gewehr et al. 2005; Lewis dan Morris 2006; Xie et al. 2008).

 

Usaha budi daya puyuh yang telah banyak dilakukan secara tradisional belum sepenuhnya menggunakan cahaya tambahan untuk meningkatkan produktivitas puyuh. Berbagai program pencahayaan yang terdiri atas warna cahaya, periode pencahyaan, dan intensitas cahaya dapat meningkatkan fungsi biologis yang secara langsung memacu peningkatan pertumbuhan puyuh.

 

Terkait dengan fungsi biologis tersebut, penelitian mengenai penggunaan cahaya monokromatik sebagai alternatif penerangan tambahan pada puyuh sangat penting untuk dilakukan dengan tujuan pertumbuhan dan perkembangan puyuh menjadi optimal.