Budidaya Bawang Merah dari Pemupukan Sampai Panen

Cara budidaya bawang merah sebenarnya cukup mudah, bisa dilahan sawah maupun di ladang sempit dan bisa juga di pot. 

Kebutuhan bawang merah sudah jadi kewajiban ada di dapur kita, selain sebagai penyedap masakan juga dapat dijadikan obat herbal.

Nama Latin: Allium ascalonicum L.

Nama Inggris: Shallot

Famili : AMARYLIDACEAE/LILIACEAE

 

Cultivar:

Sumenep, Lokal Brebes, Ampenan, Tanduyong, Ilocos.

 

Pemilihan bibit Bawang Merah

Bibit bawang merah dipilih yang sehat : warna mengkilat, kompak/tidak keropos, kulit tidak luka dan telah disimpan 2-3 bulan setelah panen.

 

Persiapan lahan

  • Lahan dibuat bedengan dengan lebar 0.9 m.
  • – Diantara bedengan dibuat parit dengan lebar 0,6 m dan kedalaman 0,5 m (sistem surjan), Bila pada
  • lahan kering kedalaman parit dibuat lebih dangkal.
  • Tanah diatas bedengan dicangkul atau dibajak sedalam 20 cm sampai gembur.
  • Jarak tanam bawang merah pada musim kemarau 15×15 cm atau 15×20 cm, sedang pada musim hujan 15×20 cm atau 20×20 cm .
  • Jika pH tanah kurang dari 5,6, dilakukan pengapuran dengan menggunakan Kaptan atau Dolomit minimal 2 minggu sebelum tanam dengan dosis 1-1,5 ton/ha.
  • Pupuk kandang sebanyak 15-20 ton/ha atau kompos matang sebanyak 5-10 ton/ha disebar dan diaduk rata dalan lapisan olah 1 minggu sebelum tanam.
Baca :  Kunci Sukses Mengambil Peluang Usaha Memproduksi Tanaman Sayur Sayuran

 

Teknik Penanaman Bawang Merah

Jika umur simpan bibit yang akan ditanam kurang dari 2 bulan, dilakukan “pemogesan” (pemotongan ujung umbi) kurang lebih 0,5 cm untuk memecahkan masa dormansi dan mempercepat pertumbuhan tanaman.

Kemudian umbi bibit ditanam dengan cara membenamkan seluruh bagian umbi.

 

Cara Pemeliharaan

Penyiraman

Dilakukan sesuai dengan umur tanaman : umur 0-10 hari, 2x /hari (pagi dan sore hari),  umur 11-35 hari, 1x/hari (pagi hari),  umur 36-50 hari, 1x/hari (pagi atau sore hari)

Baca :  Jenis dan Manfaat Unsur Hara Makro - Mikro Yang Dibutuhkan Tumbuhan

 

Pemupukan

Pemupukan dasar dilakukan pada saat tanam (Preplant), sedangkan pemupukan susulan dilakukan pada umur 14 hari dan umur 35 hari setelah tanam.

 

Jenis yang diberikan aadalah Urea, ZA,  SP-36, pupuk diaduk rata dan diberikan di sepanjang garitan tanaman.

 

Rekomendasi  Pupuk untuk Bawang Merah

Pada Tanah Mineral dengan Tingkat Kandungan P dan K Sedang (Maynard and Hocmuth, 1999)

Umur Urea ZA SP36 KCl Target

pH

Kg/ha/musim tanam 6.5

Preplant 47 100 311 56  –

2 MST 93 200  112 –

5 MST 47 100  56 –

MST = Minggu Setelah Tanam

 

Dilakukan minimal dua kali/musim, yaitu menjelang dilakukannya pemupukan susulan.

 

 

Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian HPT dilakukan bila perlu saja, yaitu bila terlihat gejala adanya serangga atau penyakit.

Baca :  Suswono, Menghadapai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

Untuk mengendalikannya disemprotkan insektisida, fungisida sesuai dosis yang dianjurkan atau mencabut tanaman dan membakarnya .

 

Panen dan Pasca Panen

Untuk bawang konsumsi, waktu panen ditandai dengan 60-70% daun telah rebah, sedangkan untuk bibit kerebahan daun lebih dari 90%. Panen dilakukan waktu udara cerah.

Pada waktu panen, bawang merah diikat dalam ikatan-ikatan kecil (1-1,5 kg/ikat), kemudian dijemur selama 5-7 hari. Setelah kering “askip” (penjemuran 5-7 hari ), 3-4 ikatan bawamg merah diikat menjadi satu , kemudian bawang dijemur dengan posisi penjemuran bagian umbi diatas selama 3-4 hari.

 

Pada penjemuran tahap kedua dilakukan pembersihan umbi bawang dari tanah dan kotoran. Bila sudah cukup kering (kadar air kurang lebih 85%), umbi bawang merah siap dipasarkan atau disimpan di gudang.