Pasar komoditas dipenuhi hasil pertanian dari Indonesia, utamanya rempah-rempah yang melimpah. Pasar India menjadi negara strategis untuk jadi tujuan ekspor, bahkan ditiap tahunnya semakin naik dan menjadi mitra tiap tahunnya.
Negara India mempunyai jumlah penduduk sekitar 1,4 yang kebiasaannya mengkonsumsi makanan dan minuman ber-rempah di dalam kesehariannya.
Ekspor rempah-rempah tercatat sebesar US$ 499,1 juta atau meningkat 12,88% dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
Produk rempah utama Indonesia yang diekspor adalah: pala, cengkeh, lada putih, lada hitam, kayu manis, kunyit dan kapulaga.
Sebagian besar rempah-rempah Indonesia diekspor ke Amerika Serikat, Tiongkok, India, Vietnam, dan Belanda.
Indonesia sudah dikenal memiliki keunggulan jenis rempah dan diakui oleh pasar global, yaitu secara historis rempah kita sudah sangat dikenal di manca negara sejak zaman penjajahan.
Kebutuhan Rempah Ekspor
Pengembangan pasar komoditas perlu ditingkatkan ke pasar global, berikut kebutuhan pasar global yang perlu dipenuhi oleh petani Indonesia, tentu produk yang memiliki sertifikasi dan bisa dilacak dari hulu ke hilir (treacibility), rempah kebutuhan eksport diantaranya adalah :
1. Pinang kering
2. Cengkeh
3. Bunga lawang
4. Pala
5. Kapulaga
6. Kayu manis
7. Akar manis
8. Jinten
9. Angelica dahurica
10. Lada putih
11. Lada hitam
12. Kulit jeruk kupas kering
13. Daun Salam
14. Lengkuas kering
15. Kunyit kering
16. Cengkeh Utuh
17. Cengkeh Bubuk
18. Mace
19. Kayumanis (utuh)
20. Bubuk kayumanis
21. Bubuk pala
22. Pala (utuh)
23. Lada piper (utuh)
24. Vanilla beans
25. Biji lada
26. Kecap Jadi
27. Kapulaga (cardamom)
28. Jahe
Adapun, negara-negara yang bisa menjadi target utama peningkatan ekspor produk dari rempah-rempah Indonesia diantaranya: Cina, Amerika Serikat, Vietnam, India, Arab Saudi, Belanda, Jerman, Malaysia, Singapura, Jepang, dan Australia. Selain itu pula, pasar ekspor bisa diperluas jangkauan pasarnya ke negara-negara dalam Kawasan Afrika dan Eropa.