Varietas Sorgum dan Produktivitas Sorgum di Indonesia. Di setiap daerah pengembangannya sorgum dikenal dengan nama : Great Millet, guinea Cora (Afrika Barat) ; Kafi r Corn (Afrika Selatan) ; Milo Sorgo (Amerika Serikat) ; Kaoliang (Cina) ; Durra (Sudan) Mtama (Afrika Barat) ; Jola (Jawa) ; Chotam (India).
Di Indonesia terdapat banyak jenis tanaman sorgum, antara lain :
1). Sorgum berumur pendek/semusim (Sorghum vulgare)
2) Sorgum Makanan Ternak.
Varietas sachartum batangnya banyak mengandung gula yang dapat dipakai untuk membuat sirup. Ditanam juga untuk menghasilkan pakan ternak.
3) Sorgum penghasil biji non saccharing.
Jenis sorgum ini diantaranya milo, kafir, feteria dan heigari batangnya tidak mengandung gula dan bijinya mengandung karbohidrat, protein dan lemak, daun untuk pakan ternak.
4) Sorgum sapu
Jenis tanaman sorgum ini menghasilkan malai yang panjang tangkainya (30 90 cm) untuk dijadikan sapu dan sikat.
5) Sorgum rumput (Sorgum vulgare sudanense)
Jenis ini dikenal dengan sebagai rumput sunda, mempunyai sifat tahan kering dan tahan kekurangan air. Jenis ini dapat tumbuh dengan baik di tempat Rumput Benggala dan Paspalum. Rumput ini dapat mencapai ketinggian 1,5 meter.
6) Sorgum Tahunan (Sorgum helepensis)
Jenis sorgum ini merupakan nenek moyang Sorgum vulgare, dimana jenis sorgum ini tidak menghasilkan biji, namun dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak. Diluar negeri dikenal sebagai rumput Johnson.
Selain terdapat beberapa jenis, tanaman sorgum terdiri atas beberapa varietas. Varietas sorgum yang sudah berkembang di Indonesia, yaitu: Korakola, ICSV 93073, UPCA S1, Feterita, Keris, Muneng, Birdproof No. 65, Pretoria No. 184, Numbu, Hegari Genjah 111, Badik, Malang No. 26, Katengu No. 183, Cempaka (Ekwangit),
ICSV, dan Kawali. Umur panen beberapa varietas sorgum (Tabel 1) bervariasi sekitar 100-120 hari setelah tanam (hst).
Produktivitas tanaman sorgum beragam tergantung padavarietas dan teknik budidaya yang diterapkan. Produktivitas sorgum di Indonesia setiap tahun rata-rata mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 produktivitas sorgum sebesar 1,79 t/ha, tahun 2008 meningkat menjadi 1,88 t/ha, dan tahun 2009 mencapai 2,73 t/ ha (Dirjen Tanaman Pangan, 2010). Pada tahun 2010, produktivitas sorgum ditargetkan mencapai 3,25 t/ha.