Beternak Burung Walet perlu pengetahuan up to date dan teknik yang modern. Jika sobat tertarik untuk terjun ke bisnis ini , berikut ulasan selengkapnya mengenai Cara
Budidaya dan Ternak Burung Walet Hasil Maksimal .
Komoditi ternak sarang walet memiliki nilai pasar yang tinggi, permintaan pasar terhadap ketersediaan sarang walet jika ditinjau dar segi bisnis sangat baik . Dikarenakan harganya yang sangat mahal di pasaran , biasanya digunakan sebagai obat dan kosmetik .
Lokasi Ternak Burung Walet Modern Baik
Persyaratan lingkungan lokasi kandang Ternak Burung Walet modern adalah:
- Berada di dataran yang rendah, ketinggian mencapai maksimum 1000 m dpl.
- Daerah yang jauh dari jangkauan pengaruh kemajuan teknologi & perkembangan masyarakat.
- Sebaiknya jauh dari burung pemangsa predator atau buas jenis pemakan daging.
- Persawahan, padang rumput, hutan-hutan terbuka, pantai, danau, sungai, rawa-rawa merupakan daerah yg paling tepat.
Gedung Ternak Burung Walet
Bentuk dan konstruksi rumah burung walet
-
- Rumah walet dengan desain bangunan besar yang kira-kira luasnya dari 11 x 14 m2 – 12 x 22 m2. Ketinggian pada tembok gedung walet persis sama dengan rumah sriti, yaitu sekitar 4–6 m. Tinggi pada tembok belum masuk atap atau wuwungan. Tinggi rendahnya wuwung berpengaruh pada kondisi suhu dan kelembaban gedung walet. Semakin tinggi wuwung juga baik untuk rumah walet dan lebih disukai oleh burung walet. Juga jarak antara bubungan dengan plafon berarti rongga antara bubungan dengan plafon bertambah besar. Dengan adanya jarak yang besar, maka volume udara dalam ruangan tersebut juga semakin besar, jadi panas udara tidak sepenuhnya mengganggu plafon.
- Rumah setinggi itu tidak boleh tertutup oleh pepohonan tinggi di sekitarnya karena burung walet hanya mau memasuki rumah yang lubang masuknya bebas dari pepohonan. Apabila rumah tersebut tertutup oleh pepohonan di sekitarnya perlu dibangun rumah yang lebih tinggi lagi.
- Tembok dibuat dari plester, sedangkan bagian luarnya dari campuran semen. Bagian dalam tembok sebaiknya dibuat dari campuran pasir, kapur, dan semen dengan perbandingan 3:2:1. Komposisi tersebut mirip komposisi gua-gua walet alam dan sangat baik untuk mengendalikan suhu dan kelembaban udara dalam ruangan gedung walet. Untuk mengurangi bau semen dapat disiram dengan air setiap hari. Makin sering tembok tersebut disiram dengan air, makin cepat hilang bau semennya. Kerangka atap dan sekat-sekat untuk melekatnya sarang burung walet sebaiknya dibuat dari kayu yang kuat dan cukup tua agar dapat bertahan dalam jangka panjang, tidak mudah dimakan rengat dan tidak perlu cepat diganti. Penggantian yang terlalu sering bisa megganggu ketenangan burung walet.
- Bentuk ruangan dan jalan masuk burung walet
- Ruangan dapat dibuat bertingkat berdasarkan ketinggiannya, minimal 2 m. Setiap tingkat dipetak-petak lagi menjadi beberapa ruangan sehingga akan menciptakan suasana seperti dalam gua-gua batu karang alami.
- Seringkali burung walet terbang berputar-putar di depan gua, sebelum masuk ke dalam sarangnya. Oleh karena itu, gedung walet perlu dilengkapi dengan roving room sebagai tempat untuk berputar-putar dan resting room sebagai tempat untuk beristirahat dan bersarang. Untuk mencegah masuknya cahaya yang terlalu banyak, resting room dibuat berpetak-petak. Antara petak yang satu dengan petak yang lainnya saling berhubungan.
- Lubang untuk keluar masuk burung dibuat di bagian atas, diperhitungkan agar burung-burung dapat bebas keluar masuk tanpa terganggu pepohonan di sekitar bangunan gedung. Ukuran dan bentuk lubang dapat bervariasi. Bila berbentuk bujur sangkar, idealnya berukuran 20 x 20 cm2, bila mamanjang dengan ukuran 20 x 35 cm2, dan bila berbentuk lingkaran garis tengahnya 20 cm.
- Lubang keluar masuk burung jumlahnya tergantung pada kebutuhan dan kondisi gedung. Yang jelas, semakin sedikit jumlah lubang tersebut semakin baik. Untuk satu ruangan cukup satu lubang saja. Lubang yang terlalu banyak dapat mempengaruhi suhu, kelembaban, dan cahaya dalam gedung yang akan mengakibatkan tidak krasannya walet tinggal dalam gedung tersebut.
- Lubang paling ideal tidak menghadap ke timur, sebab di pagi hari burung walet akan keluar, matanya silau akibat cahaya matahari pagi. Dinding lubang sangat bagus dicat hitam supaya mudah dilihat oleh burung dari jarak jauh dan akan membantu burung walet cepat mengenal rumahnya. Di samping itu, pengecatan dengan warna hitam dapat pula meredam sinar yang masuk dari luar gedung sehingga ruangan menjadi lebih gelap.
Pemilihan Bibit & Calon Induk Burung Walet
Indukan walet dipilih burung sriti agar mau bersarang di dalam gedung baru. Cara mancing burung sriti supaya masuk dalam gedung baru dengan cara menggunakan kaset rekaman dari suara walet atau sriti. Pemutaran kaset dilakukan pada jam 16.20–17.30, yaitu saat burung kembali mencari makan.
Perawatan Bibit & Calon Induk Walet :
Tips Memilih Telur Walet Yang Bagus
Telur walet yang siap dipanen ada 3 macam warna, adalah :
- Merah muda, telur ini baru keluar dari kloaka induk berumur 0–4 hari.
- Putih agak kemerahan, berumur 5–9 hari.
- Putih hitam pekat, mendekati saat menetas umur 9–14 hari.
Telur walet yang bentuk bulat panjang, ukuran 2,014×1,353 cm dengan berat 1,97 gram. Ciri telur yang bagus kelihatan segar dan tidak menginap kecuali dalam mesin tetas. Sedang telur tetas yang baik mempunyai kantung udara yang relatif kecil, Stabil dan tidak bergeser dari tempatnya.
Letak kuning telur harus ada ditengah dan tidak bergerak-gerak, tidak ada bintik darah. Kualitas telur tadi bisa dilakukan dengan cara peneropongan.
Dalam merencanakan pembuatan gedung atau rumah walet, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Penetasan Telur Burung Walet :
Suhu mesin penetas usahakan stabil kisaran 400 Celcius dengan kelembaban 70%. Kelembaban 70% dilakukan dengan cara menempatkan piring atau wadah berisi air di posisi bawah rak telur dan usahakan agar air di dalam wadah tersebut tidak habis.
- Telur-telur dimasukkan ke dalam rak telur secara merata dan jangan tumpang tindih. Dua kali sehari posisi telur-telur dibalik hati-hati supaya terhindar rusaknya embrio. Pada hari ketiga lakukanlah peneropongan telur. Telur-telur yang kosong dan yang embrionya mati dibuang saja. Embrio mati terlihat pada bagian tengah telur dan terdapat lingkaran darah yang gelap. Sedangkan telur yang embrionya hidup akan lebih terlihat seprti sarang laba-laba. Pembalikan telur dilakukan sampai hari ke 12.
- Waktu proses netas di mesin, jangan dibuka kecuali keperluan pembalikan atau mengisi wadah untuk pengatur kelembaban. Setelah 12–14 hari maka telur akan menetas.
Proses Panen Sarang Walet :
- Biasanya ketika panen, ada dua butir telur di dalam sarang. Kita bisa menetaskan telur-telur tersebut. Cara memelihara anak burung walet yang baru menetas yakni dengan disuapi kroto tiga kali sehari, diberikan penghangat yang stabil, dan mulai bisa dilepaskan di dalam rumah walet kita pada malam hari setelah berumur sekitar 40 hari.
Sekian dari kami tentang Tips Sukses Budidaya Ternak Burung Walet Modern untuk sobat sekalian . Semoga bermanfaat.