Tepung Pisang Jadi Pengembangan Sumber Pangan Lokal

Tepung Pisang Jadi Pengembangan Sumber Pangan Lokal. Pisang merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia. Usaha tani pisang mampu memberikan keuntungan yang cukup besar dalam waktu yang relatif singkat (1-2 tahun). Pemanfaatan pisang pada saat ini adalah sebagian besar masih dalam bentuk segar dan dalam bentuk olahan berupa tepung pisang dodol, jajanan tradisional, keripik dan lain-lain.

Jenis pengawetan pisang lainnya yang dapat dikembangkan adalah dijadikan tepung. Buah pisang cukup sesuai untuk diproses menjadi tepung mengingat bahwa komponen utama penyusunnya adalah karbohidrat (17,2- 38%). Tepung pisang adalah hasil penggilingan buah pisang kering (gaplek pisang) dan merupakan produk antara yang  cukup prospektif dalam pengembangan sumber pangan lokal.

Pada dasarnya semua jenis buah pisang mentah dapat diolah menjadi tepung, tapi warna tepung yang dihasilkan bervariasi, karena dipengaruhi oleh tingkat ketuaan buah, jenis buah dan cara pengolahan.

Baca :  Cara Lengkap Budidaya Jeruk Siam Hasil Melimpah dengan Pupuk ZA Petroganik

 

Tepung pisang dibuat dari buah pisang yang masih mentah namun yang sudah cukup tua. Tepung pisang merupakan salah satu alternatif produk setengah jadi yang dianjurkan, karena lebih tahan disimpan, mudah dicampur (dibuat komposit), diperkaya zat gizi (fortifikasi), dibentuk dan lebih cepat dimasak sesuai tuntutan kehidupan modern yang serba praktis. Pembuatan tepung pisang mudah dilakukan, dan biayanya tidak mahal.

 

Manfaat yang dapat dirasakan oleh petani dengan mengolah pisang menjadi tepung antara lain : umur simpan lebih lama, memudahkan dalam pengemasan dan pengangkutan bahan, diversifikasi menjadi berbagai produk olahan. Tepung pisang banyak dimanfaatkan sebagai campuran pada pembuatan roti, cake, kue kering, campuran tepung terigu, dan campuran makanan bayi, meningkatkan nilai tambah secara ekonomi, memungkinkan untuk dilakukan fortifikasi sehingga dapat menambah nilai gizi produk, menciptakan peluang usaha untuk pengembangan agroindustri pedesaan.

Baca :  Peluang Bisnis Bonsai Semakin Meningkat, Jenis Tanaman dan Bagaimana Cara Merawatnya ?

PROSES PENGOLAHAN TEPUNG PISANG

Bahan dan Alat yang diperlukan :

Cara Pembuatan Tepung Pisang

Bahan terdiri dari buah pisang nangka/kepok/siam, dan asam sitrat 0,5%.

Sedangkan alat yang digunakan Membuat Tepung Pisang

Meliputi mesin pengering, pisau/mesin pengiris , dandang ,wadah untuk merendam dan kemasan plastik.

a) Buah pisang disortasi dan ditimbang

b) Dikukus dengan dandang (diblanching) selama 5-10 menit, kemudian dikupas kulitnya dan dipisahkan dari daging

c) Pisang yang sudah dikupas dimasukkan dalam larutan perendam asam sitrat 0,5%, lalu ditiriskan dan diiris tipis menggunakan alat pengiris manual lataupun mesin pengiris, sehingga berbentuk potongan dengan ukuran kurang lebih 1 X 0,5 cm.

Baca :  Rumus Membuat Pupuk Organik Cair Ampuh Kalahkan Pupuk Kimia

d) Kemudian pisang yang sudah diiris disusun dalam tray pengering dan dilakukan pengeringan , jika menggunakan alat pengering (drier) dengan suhu 50 – 60°C, maka waktu yang diperlukan adalah ± 8 – 10 jam dengan kapasitas alat 2 kwintal pisang segar. Alat pengering dapat digunakan yang biasa untuk mengeringkan gabah, jagung dll. Jika dengan panas matahari maka waktu yang diperlukan + 2 hari, tergantung dari panasnya matahari.

e) Setelah kering atau kadar air kurang lebih 14 % irisan pisang dapat digiling / dihancurkan dengan menggunakan hammer mill atau ditumbuk.

f) Hasil penggilingan kemudian diayak dengan menggunakan alat pengayak berukuran 60 – 80 mesh.

g) Tepung pisang dikemas dalam kantong plastik.

Tepung Pisang Jadi Pengembangan Sumber Pangan Lokal seharusnya digalakkan./(BPTP) JAWA BARAT