Tahap Budidaya Sorgum Untuk Pemula, Berikut Caranya :

Pengolahan Tanah, Penanaman, Pemupukan, Pengendalian Hama Sorgum

Budidaya Sorgum

Tahap demi tahap budidaya Sorgum perlu dilakukan dengan cara intensif supaya menghasilkan panen yang maksimal. Berikut adalah tahap budidaya Sorgum untuk pemula:

 

a. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah untuk sorgum sama dengan jagung, yaitu dibajak satu atau dua kali lalu diratakan tau dengan cara di rotari. Tanah yang telah siap ditanami harus bersih dari gulma karema fase pertumbuhan sorgum agak lambat kira-kira 3-4 minggu sehingga pada awal pertumbuhan tersebut kurang mampu bersaing terhadap gulma. Dibuatkan saluran-saluran drainase untuk mengatur kelebihan air terutama pada saat
musim hujan.

 

b. Penanaman
Pada umumnya tanaman sorgum ditanam sebagai tanaman sela pada tanaman pokok padi gogo, kedelai, kacang tanah atau tanaman palawija lainnya. Bila ditanam secara monokultur populasi tanaman per/hektar sekitar 100.000 – 150.000 tanaman.

Jarak tanam yang dianjurkan adalah 75 x 25 cm atau 75 x 20 cm. Menurut hasil penelitian, peningkatan populasi di atas 150.000 tanaman/hektar, masih cenderung meningkat hasil walaupun tidak begitu besar.

Baca :  Kesesuaian Lahan dan Iklim Budidaya Tanaman Sorgum

Pada waktu menanam, jumlah biji timasing-masing 2 perlubang tanum, namun untuk menghindari kegagalan (daya kecambah kurang), jumlah benih bisa ditambah 3 biji perlubang tanam.

Setelah benih tumbuh dilakukan penjarangan menjadi 2 tanaman perlubang, dilakukan pada umur 2 minggu setelah
tanam. Jika tidak tumbuh dilakukan penyulaman dan dapat dilakukan dengan biji atau dengan pemindahan tanaman yang sudah tumbuh (trans planting), sehingga umurnya relatif seragam.

Baca juga:

Komoditas Sorgum Kaya Karbohidrat Pengganti Beras

 

c. Pemupukan
Pupuk yang utama diperlukan tanaman sorgum adalah pupuk nitrogen dengan dosis mencapai 90 kg Nitrogen atau sama dengan 2 kwintal urea per hektar. Penambahan Pupuk PROS sebanyak 45 kg atau 1 kwintal TSP per hektar akan memberikan hash yang lebih baik. Pemupukan dengan kalium dilakukan dengan dosis 30 kg K20 per/hektar.

Pupuk N diberikan dua kali yaitu 1/3 bagian pada waktu tanam bersama-sama dengan seluruh pupuk. P dan K, dan 2/3 bagian sisanya diberikan pada umur 1 bulan setelah tanam.

Seluruh Pupuk diberikan dengan cara menyebarnya dalam larikan sedalam ± 1 Cm. Untuk pemupukan pertama jaraknya 7 Cm di kiri kanan barisan tanaman, sedangkan pemupukan kedua jaraknya ± 15 Cm.

Baca :  Perbedaan Hasil Penggunaan Pupuk Organik Dan Pupuk Kimia

 

d. Penyiangan dan Pembumbunan
Pada awal pertumbuhan Sorgum kurang dapat bersaing dengan gulma, karma itu harus diusahakan agar areal tanaman pada saat tanaman masih muda harus bersih dari gulma.

Penyiangan pertama dapat dilakukan pada saat tanaman sorgum berumur 10-15 hari setelah tanam. Penyiangan kedua dilakukan bersama-sama pembumbunan setelah pemupukan kedua. Pembubunan dimaksud untuk memperkokoh batang.

 

e. Pengendalian Hama

 

Hama Utama Tanaman Sorgum :

1) Atherigona varia soccata (Rond.) (Lalat Bibit Sorgum). Hama ini merupakan hama yang utama di daerah tropis.
Telurnya diletakkan pada daun muda bibit dan lainnya menggerek ke dalam meristem tanaman much yang akhirnya
mati. Prinsip pengendaliannya adalah dengan penanaman pada waktunya (tanam serempak) dan menanam
kultivar yang mempunyai kemampuan memulihkan luka setelah diserang.

 

2) Prodenia litura (Ulat daun)
Pengendaliannya dengan menggunakan insektisida dengan jenis dan dosis yang dianjurkan.

Baca :  Fermentasi Air Kedelai Menjadi Pupuk Organik Cair ( POC ) Super Generatif

 

3) Burung
Merujuk pada pengalaman di India, untuk perkebunan sorgum yang luas, pengusiran hama burung dapat
dilakukan dengan pengaturan sistem amplitudo suara (Soeranto, 2003).

 

4) Hama bubuk
Disebabkan oleh serangan Sitophilus sp yang menyerang biji sorgum di gudang penyimpanan. Serangga ini menyerang biji sorgum yang berlubanglubang dan keropos sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. Pengendalian hama bubuk ini dengan cara menyimpan biji sorgum yang dicampur dengan serbuk daun putri malu (Mimosa pudica) dengan perbandingan 10 : 1. Hal ini disebabkan karena daun putri malu mengandung protein mimosan yang dapat merusak dan menghambat pertumbuhan larva hama bubuk.

 

5) Ulat Tanah (Agrotis sp)
Ulat ini biasanya menyerang tanaman pada malam hari dengan sasaran tanaman sorgum stadium muda. Serangannya menyebabkan pangkal batang tanaman terpotong tepat diatas permukaan tanah sehingga bekas serangannya tampak terkulai. Cara pengendalian dengan menaburkan insektisida Furadan 3 G berdosis 20 30 kg/ha yang dilakukan bersamaan saat penanaman.