Suswono, Menghadapai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

SURABAYA. Suswono selaku Menteri Pertanian membuka acara Surabaya Agro Business Matching & Expo Sabtu (6/9. Dalam kesempatanya Mentan berpesan, dalam menghadapai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, pemerintahan mendatang harus berfokus  memperbaiki tata niaga produk pertanian agar efisien sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan petani.

 

Mentan menilai salah satu cara memotong rantai tata niaga dengan mempertemukan petani dan industri pengolahannya. Untuk itu acara Surabaya Agro Business-Matching Expo 2014, sangatlah baik untuk diteruskan. Kegiatan semacam forum bisnis dan pameran pertanian bisa menjadi sarana pertemuan tersebut. “Setelah bertemu bisa membangun kesepakatan, perjanjian jual-beli hasil pertanian. Cara ini bisa mengatasi volatilitas harga karena penyedia dan industri sudah sepakat.

Baca :  Istilah Teknis PTT (Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu) Padi dan Sawah

 

Surabaya Agro Business-Matching Expo 2014

Harga pun lebih stabil dengan cara itu,” tambahnya. Acara Surabaya Agro Business-Matching Expo 2014, Diapresiasi oleh Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian,Kementerian Pertanian, Yusni Emilia menilai persiapan penguatan pasar petani memang menjadi fokus jajarannya. “Pameran agribisnis salah satu caranya,” jelasnya. “Terintegasinya pasar di kawasan akan menciptakan pasar bagi sekitar 565 juta jiwa, yang sekitar 40 persennya merupakan penduduk Indonesia. Ini akan menjadikan pasar Indonesia mendominasi pasar tunggal ASEAN”, Ungkap  Suswono. Selain itu, lanjut Mentan, agar produk Indonesia dapat bersaing perlu dukungan kesiapan yang terintegrasi.

Baca :  Cara Budidaya Tanaman Jagung Baby Corn di Lahan Sawah Sampai Panen

 

Karenanya dalam menghadapai Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, Kementerian Pertanian mendorong dan mendukung berbagai kegiatan yang ditujukan untuk percepatan, penguatan interaksi, dan kerjasama dalam membangun dan menghasilkan produk pertanian segar dan olahan yang dapat menguasai pasar domestik dan diterima di pasar internasional. “Untuk itu diperlukan penguatan sistem agrobisnis secara holistik dan simultan, mencakup keandalan pelakunya, teknologi informasi, sarana dan prasarana, kelembagaan, pemasaran, dan promosi, “ terang Mentan. “Sinergi dan kemampuan yang andal sangat penting untuk menghadapi tantangan dan peluang kini dan mendatang,” pungkasnya kepada agropedia. [al]