Kegiatan tanam pindah bibit padi merupakan salah satu kegiatan budidaya padi yang membutuhkan tenaga besar. Di Jawa Tengah, umumnya pekerja tanam padi adalah wanita usia rata – rata 54 tahun. Fakta ini menunjukkan bahwa metode tradisional ini tidak dapat diandalkan untuk jangka panjang, tentunya memerlukan regenerasi. Di sisi lain, minat generasi muda terhadap pertanian semakin berkurang. Mereka lebih memilih bekerja sebagai buruh pabrik atau perusahaan ketimbang meneruskan mata pencaharian sebagai petani.
Menurunnya tenaga kerja pertanian menghambat upaya pemerintah untuk menambah luas areal lahan padi. Dalam mengatasi kendala ini, perlu adanya inovasi dan pengembangan teknologi. Khususnya daerah sentra pertanian yang kekurangan tenaga kerja pertanian, sehingga nantinya tidak terjadi penurunan produksi padi.
Dalam salah satu program Kementan, memberikan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada petani. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian, sehingga tercapainya kedaulatan pangan. Mesin yang diberikan mulai dari persiapan lahan, penggarapan lahan, penanaman, panen, dan pasca panen. Diharapkan dengan ini petani tidak mengalami kesusahan mengolah lahan.
Mesin Penanam Padi Otomatis (Rise Transplanter )
Rice transplanter merupakan salah satu alsintan yang diberikan oleh kementan kepada petani. Rice transplanter adalah alat penanam yang digunakan untuk menanam bibit padi yang telah disemaikan. Mesin ini memang dirancang untuk bekerja di sawah yang mana lahannya berlumpur. Oleh karena itu mesin ini dirancang ringan dan mempunyai alat pengapung.
Teknologi mesin rice transplanter mampu menanam padi dalam jumlah, kedalaman, dan jarak yang dapat diseragamkan. Pentingnya menjaga jarak yang pas antar barisan padi adalah untuk pertumbuhan optimal serta memudahkan petani melakukan pemeliharaan tanaman padi.
Baca juga:
Varian Mesin Panen Combine Harvester Brand Futata Jadi Incaran Petani
Spesifikasi dan Harga Mesin Paddy Reaper Galaxy GLX 120
Jenis Rice Transplanter Berdasarkan Sumber Daya Penggeraknya
1. Alat penanam bibit padi manual
Alat ini masih menggunakan tenaga manusia. Produsennya adalah IRRI dan China.
2. Alat penanam padi tenaga hewan
3. Alat penaman bibit padi dengan traktor
Sumber daya alat ini adalah traktor. Jadi alat ini harus digandeng ke traktor. Produsen utamanya adalah Jepang. Namun, akhir-akhir ini sudah jarang yang menggunakannya.
5. Mesin penanam bibit padi
Unit alat penanam padi ini sudah dilengkapi dengan penggerak mesin. Sehingga sumber dayanya adalah mesin itu sendiri. Mesin jenis ini banyak diproduksi oleh negara Asia.
Jenis Rice Transplanter Berdasarkan Cara Penyemaian dan Persiapan Bibit Padi
1. Washed root seedling
Pada mesin ini, bibitnya disemai di lahan. Kelebihannya adalah tidak perlu mengubah cara penyemaian bibit yang biasanya dilakukan tradisional. Namun, kapasitas kerja menjadi lebih kecil. Hal ini dikarenakan waktu untuk mengambil bibit cukup lama.
2. Bibit disemai di kotak penyemaian khusus
Metode ini banyak digunakan di Jepang. Pusat koperasi pertanian lah yang melakukan penyemaian, sehingga petani tak repot mempersiapkan bibit padi untuk lahannya. Penyemaian dengan metode ini hasilnya lebih seragam serta dapat diproduksi dalam skala besar. Keuntungan lainnya adalah kecepatan bekerja yang akurat dan stabil.
Jenis Mesin Penanam Padi ( Rice Transplanter ) dan Cara Pengoperasiannya
1. Walking type
Umumnya mesin ini memiliki 4 hingga 6 alur. Cara pengoperasiannya dengan dintuntun oleh petani atau operator. Operator berjalan tepat di belakang mesin dan berjalan secara perlahan. Operator memiliki peran yang besar dalam mengarahkan kerapian penanaman padi.
Bibit padi diletakkan di atas rak yang telah ada pada mesin. Jika kekurangan bibit, bisa langsung diisikan lagi di atas rak. Untuk mempercepat proses penanaman, perlu tambahan 1 orang petani lagi yang bertugas pengisian bibit di atas rak.
2. Riding type
Umumnya, dalam sekali jalan memiliki 4 hingga 12 baris tanam. Cara pengoperasiannya dengan dikendarai seperti kendaraan mini. Kondisi ini memudahkan petani tanpa berjalan. Namun tetap saja memerlukan petani lainnya yang bertugas dalam meletakkan bibit di atas rak.
Penggunaan rice transplanter memanglah efektif, namun perlu diketahui bahwa ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai keefektifan kinerja rice transplanter. Berikut adalah syarat teknisnya :
- Lahan rata atau darat
- Irigasi teknis
- Persemaian sistem dapog
Kelebihan Rice Transplanter :
- Proses penanaman lebih cepat.
- Mudah dioperasikan
- Jumlah, kedalaman dan Jarak tanaman bisa diatur, sehingga pertumbuhan tanaman optimal
- Penanaman padi lebih rapi dan seragam
- Penanaman yang presisi
Kekurangan Rice Transplanter :
- Perlu lahan yang pengolahannya sempurna atau datar
- Perlu alat angkut untuk membawa mesin ke sawah
- Relative mahal
Berikut adalah salah satu contoh mesin rice transplanter
Spesifikasi Rise Transplanter Kubota SPW48 C
Tipe | MZ175 – B – 1 |
Displacement | 171 cc |
Bahan bakar | Bensin |
Kapasitas tangki | 4 L |
Dimensi :
Panjang Lebar Tinggi |
2140 mm 1590 mm 910 mm |
Berat | 160 kg |
Jumlah baris | 4 |
Jarak baris | 30 cm |
Jarak tanam | 12, 14, 16, 18, 21 |
Kedalaman tanam | 7 – 37 mm (5 level) |
Kapasitas kerja | 5 jam/ha |
Demikian tadi fungsi, jenis dan spesifikasi mesin penanam padi modern otomatis (Rice Transplanter) Kubota SPW48 C untuk memudahkan pekerjaan tani yang lebih maksimal dan memudahkan.