Sorgum (Sorghum bicolor L) merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang toleran terhadap kekeringan dan genangan air sehingga mempunyai potensi besar untuk dikembangkan sebagai bahan makanan pokok pengganti beras di Indonesia. Selain mempunyai daerah adaptasi yang luas, tanaman dapat berproduksi pada lahan marginal (suboptimal) dan relatif tahan terhadap gangguan hama/penyakit. Di dunia tanaman sorgum menempati urutan kelima, setelah gandum, beras, jagung, dan barley.
Ketahanan Pangan Sorgum Pengganti Beras
Fokus pembangunan pertanian untuk ketahanan pangan yang bertumpu pada beras, telah menyebabkan ketergantungan yang sangat tinggi terhadap komoditas beras. Pesatnya laju pertumbuhan penduduk Indonesia, kebutuhan beras juga semakin meningkat. Tingginya konsumsi beras dapat berakibat pada rentannya ketahanan pangan masyarakat bila kemampuan penyediaan beras terganggu.
Fakta ini menunjukkan bahwa ketahanan pangan nasional sangat riskan jika hanya mengandalkan satu komoditas, yaitu beras. Oleh karena itu, upaya pengembangan pangan alternatif yang berbasis umbi-umbian, tanaman pohon atau biji-bijian, menjadi sangat penting. Salah satu komoditas biji-bijian potensial sebagai sumber karbohidrat adalah Sorgum.
Produktivitas Sorgum di Indonesia rata-rata Masih Rendah
Namun demikian, produktivitas sorgum di Indonesia rata-rata masih rendah, yaitu sekitar 1 t/ha, sementara itu di Amerika Serikat bisa mencapai 3,6 t/ha. Sesungguhnya sorgum memiliki daya adaptasi luas, sehingga foktor iklim tidak menjadi masalah. Selain itu, tanaman sorgum sebenarnya sudah lama dikenal dan sudah banyak ditanam petani di Indonesia.
Rendahnya produktivitas sorgum di Indonesia antara lain karena penggunaan varietas lokal yang hasilnya rendah, pemupukan minimal, dan penanaman secara tumpang sari. Petani belum menerapkan teknologi budidaya secara benar, padahal teknologi budidaya sorgum sudah tersedia. Petunjuk teknis ini diharapkan
dapat dijadikan pedoman bagi petani dalam melaksanakan kegiatan usahatani sorgum.
Komoditas Tanaman Sorgum yang Dibudidayakan di Indonesia
Sorgum sesungguhnya merupakan komoditas tanaman serealia yang sudah lama ada di Indonesia, namun pemanfaatannya terbatas hanya sebagai tanaman sela. Sorgum yang dibudidayakan di Indonesia mempunyai nama ilmiah Sorghum – bicolor (L) Moech.
Nama sorgum berbeda disetiap daerah pengembangannya, seperti: Great Millet, guinea Cora (Afrika Barat); Kafi r Corn (Afrika Selatan); Milo Sorgo (Amerika Serikat) ; Kaoliang (Cina) ; Durra (Sudan) Mtama
(Afrika Barat) ; Jola (Jawa) ; Chotam (India).
Sorgum merupakan komoditas sumber karbohidrat yang potensial karena kandungan karbohidratnya cukup tinggi, yaitu sekitar 73 g/100 g bahan. Biji sorgum dapat digunakan sebagai bahan pangan serta bahan baku industri pakan dan pangan seperti industri gula, monosodium glutamate (MSG), asam amino, dan industri minuman.
Limbah Sorgum (batang dan daun) Dapat Dimanfaatkan Untuk Pakan Ternak Sapi.
Dengan demikian, sorgum dapat digunakan untuk diversifi kasi pangan baik secara langsung maupun diolah terlebih dahulu menjadi tepung. Aneka olahan hasil sorgum dan pemanfaatan limbah sorgum untuk industri kerajinan dan pakan ternak juga dapat memberikan nilai tambah sehingga akan meningkatkan pendapatan petani.
Hal ini menunjukkan bahwa usahatani sorgum sangat potensial dikembangkan pada lahan suboptimal. Selain dapat memanfaatkan lahan yang tidak produktif, juga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani./BPTP-JB