Cara Hidroponik System Wick Untuk Pemula dan Rumahan

Cara Hidroponik System Wick Untuk Pemula

Diantara sekian banyak system hidroponik, system wick merupakan system yang paling sederhana dan cocok digunakan untuk pemula dan rumahan seperti ibu-ibu yang masih belajar. System wick termasuk dalam system pasif, dimana tidak ada bagian yang bergerak.

 

Lantas bagaimana tanaman mendapatkan nutrisi? Nutrisi dalam larutan akan diserap oleh media tumbuh dengan sumbu yang berbahan mudah menyerap air, biasanya menggunakan kain flannel. Sedangkan untuk media tanam bisa menggunakan rockwool, perlite, vermiculite, batu krikil, hidroton, sekam bakar, atau cocopeat.

 

System wick mempunyai kelebihan dan kekurangan yang perlu anda perhatikan dalam memilih system hidroponik. Anda bisa memilih system yang sesuia dengan anda.

Sistem Wick Hidroponik

 

 

Kelebihan system wick :

  • Suplai air dan nutrisi tersedia terus menerus, sehingga tanaman dapat ternutrisi dengan baik.
  • Tidak tergantung dengan sumber listrik, karena tiadak ada bagian yang bergerak.
  • Memerlukan biaya pembuatan yang murah.
  • Tidak perlu melakukan penyiraman, sehingga memudahkan perawatan.

 

Kekurangan system wick :

  • Sedikit susah mengatur banyaknya air yang diberikan.
  • Lebih boros, karena air dan nutrisi tidak dapat kembali ke bak penampung.

 

Hal yang perlu diperhatikan

Jika anda sudah memilih system wick, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar tanaman tumbuh secara optimal.

  1. Pilih bahan yang tahan panas

Bahan yang cocok digunakan dalam system wick adalah bahan yang tahan panas. Bahan yang bisa memantulkan, namun tidak menahan panas di dalamnya. Sangat tidak dianjurkan menggunakan bahan seperti kaleng, seng, atau benda yang berbahan besi lainnya.

  1. Jaga jarak antar tanaman
Baca :  KHG (Komunitas Hidroponik Gresik) Kini Punya Kebun Hidroponik

Jarak tanaman menyesuaikan tanaman yang akan ditanam. Ada beberapa tanaman yang memerlukan jarak yang panjang agar bisa tumbuh optimal. Namun ada juga tanaman yang tumbuhnya meninggi, tanaman jenis ini tidak memerlukan jarak yang terlalu panjang.

  1. Jarak pot ke larutan nutrisi

Usahakan agar jarak pot ke larutan nutrisi tidak lebih dari 1 cm. kenapa? Akar tanaman bisa tumbuh hingga menembus media tanam, jika jaraknya dekat maka akar tanaman akan segera menyentuh larutan nutrisi. Tanaman bisa menjadi kering jika akar yang baru tumbuh tidak menyentuh larutan nutrisi.

  1. Aduk larutan minimal satu kali sehari

Anda bisa mengaduk menggunakan alat apa saja. Namun jika anda sudah menggunakan aerator, anda tak perlu melakukannya.

  1. Gunakan bak larutan yang tidak tembus cahaya matahari

Hal ini perlu diperhatikan untuk menghindari pesatnya pertumbuhan lumut. Jika anda menggunakan bahan yang tidak tembus cahaya matahari, maka pertumbuhan lumut menjadi melambat. Lumut dapat mengurangi keoptimalan pertumbuhan tanaman.

  1. Ganti air satu kali seminggu

Pergantian air dimaksudkan untuk menghindari jentik nyamuk.

  1. Usahakan menggunakan air baku yang tds di bawah 100

Tds adalah total dissolve solid yang berarti banyaknya partikel yang terlarut. Semakin banyak partikel maka air akan terlihat keruh. Untuk mengetahuinya, anda bisa menggunaka alat tds meter. Atau jika anda tidak mempunyai alatnya, anda sebaiknya memilih air dari tetesan ac atau air RO.

  1. Bantu spray tanaman ketika panas terik
Baca :  Kubota Mesin Pertanian Modern Combine Harvester Membantu Petani Lebih Produktif

Pada jam 9 hingga 2 siang bisanya panas terik dan suhu lingkungan sangat panas. Jika tanaman layu, anda dapat bantu spray air sehingga tanaman dapat segar kembali.

 

Cara Membuat

Jika anda sudah yakin dengan system wick, anda bisa langsung menerapkan dan menyobanya. Mulailah dengan skala kecil dahulu. Jika anda sudah mengenalinya, anda bisa membuatnya dalam skala besar. Berikut kami ulas cara membuat hidroponik system wick :

 

1. Memilih tempat hidroponik, sesuaikan dengan karakteristik tanaman yang akan anda tanam. Misalnya perhatikan suhunya, apakah sesuai. Tempat yang digunakan sebaiknya bebas dari limbah kimia dan asap kendaraan maupun dapur. Lebih baik anda taruh di halaman atau pekarangan rumah.

2. Sediakan alat dan bahan.

Wadah nutrisi, anda bisa menggunakan bahan bekas seperti botol plastik, bungkus susu UHT 1 L, atau bahan lainnya.

Pot tanaman, seperti net pot, botol bekas, gelas mineral, bekas ice cream, atau yang lainnya.

Sumbu, bisa dengan sumbu kompor baru maupun bekas, kain flannel, atau kain lap. Yang terpenting adalah dapat menyerap dengan baik.

Baca :  Daftar Harga Kayu Bangunan dan Triplek Terkini

Media tanam, seperti sekam, cocopeat, arang, pecahan bata, rockwool, kerikil, busa, ataupun kapas.

3. Jika anda menggunakan botol plastik, anda perlu memotong dan melubangi tutupnya.
Jika menggunakan gelas plastic bekas, bisa anda rancang seperti ini

4. jika menggunakan media tanam yang terlalu besar, bisa anda sesuaikan dengan pot tanaman yang anda buat.

5. Isilah bagian bawah dengan larutan nutrisi, misalnya AB mix.

6. Masukkan benih atau bibit tanaman ke media tanam. Akan lebih efektif jika anda menyemainya terlebih dahulu pada kapas basah atau bahan lainnya.

7. Lakukan perawatan, misalnya menambah cairan nutrisi atau lainnya.

Nah itulah cara membuat hidroponik sederhana dari bahan bekas. Jika anda ingin yang lebih praktis, anda bisa membeli starter kit hidroponik system wick seperti di bawah ini. Anda tak perlu repot, barang datang, langsung bisa mempraktekan hidroponik system wick.

 

Harga starter kit hidroponik sederhana Rp 106.000, terdiri atas :

  • 1 pcs baki hidroponik
  • 1 pcs tutup baki 9 lubang
  • 9 pcs net pot
  • 9 pcs sumbu kain flannel
  • 1 pcs rockwool (20 x 15 x 15 cm)
  • 5 macam benih repacking (kangkug, selada, caisim, pakchoi, dan bayam)
  • 1 pcs nutrisi AB mix untuk 250 gr/500ml larutan pekat

Demikian Cara Hidroponik System Wick Untuk Pemula dan Rumahan. Selamat mencoba dan semoga berhasil.